Temanggung - Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artinya ruwah sya'ban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur Muneng, Candiroto, Temanggung Jumat, (23/02/2024).
Kapten inf Heri Wibowo Danramil 05 Candiroto Kodim 0706 Temanggung bersama lintas sektoral bp. Aris Gunawan, S.IP, SE, MA, M.Ec.Dev Camat Candiroto, AKP Edi Santoso Kapolsek Candiroto, bp Supardi lurah desa Muneng mengikuti acara Sadranan di desa Muneng kec Candiroto kab Temanggung.
Selesai kegiatan saat awak media mewawancarai Danramil, kapten inf Heri Wibowo mengatakan " Tata cara pelaksanaan tradisi nyadran tidak hanya sekedar ziarah ke makam leluhur tetapi juga terdapat nilai-nilai sosial budaya seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi antar masyarakat di suatu lingkungan. Tradisi Nyadran dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga di beberapa tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaannya."
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|